Masih Disepelekan, Limbah Justru Bisa Jadi Energi Alternatif Masa Depan

Leave a Comment
Masih dominannya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di kalangan masyarakat Indonesia seiring bertambahnya jumlah penduduk yang secara otomatis meningkat pula jumlah kendaraan. Hal tersebut diperparah dengan kecenderungan masyarakat Indonesia dalam pemanfaatan sumber daya energi yang dihasilkan BBM. Padahal, dengan jumlah konsumsi yang terus meningkat secara otomatis juga menyebabkan harga BBM naik, bahkan mengalami kelangkaan. Hal inilah yang harus disadari masyarakat Indonesia untuk beralih menggunakan energi alternatif guna mengatasi permasalahan BBM yang semakin langka.

Berbicara energi alternatif, sebenarnya Indonesia memiliki banyak solusi guna mengatasi semakin menipisnya energi BBM. Dalam tulisan terdahulu, potensi gas bumi di Indonesia menjadi opsi yang cukup tepat dalam menghadirkan energi baru dan terbarukan. Maka tidak heran, hingga saat ini pemerintah melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berupaya mengembangkan potensi gas bumi tersebut.

Di saat sedang berupaya mengembangkan potensi gas bumi dan belum habis menikmati energi gas bumi yang ada, kini Indonesia sudah memiliki cadangan energi alternatif lain, yakni bioenergi. Bioenergi ini merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang berasal dari biomassa. Adapun biomassa merupakan bahan biologis berasal  dari organisme yang belum lama mati, seperti bahan bakar kayu, limbah, dan alkohol. Hal ini berbeda dengan bahan bakar fosil.

Potensi bioenergi yang berasal dari limbah di Indonesia terbilang cukup melimpah, yakni mencapai 49.810 megawatt. Hal ini tidak lepas karena posisi Indonesia sebagai negara agraris yang terletak di daerah khusus khatulistiwa merupakan negara kaya akan potensi bioenergi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam bentuk cair (biodiesel, bioethanol), gas (biogas), padat, maupun sebagai listrik. Apalagi jika melihat kondisi negara Indonesia yang merupakan negara tropis. Hal ini membuat Indonesia mempunyai pasokan biomassa sepanjang tahun. Salah satu contohnya dapat dilihat dari industri kelapa sawit, di mana terdapat surplus limbah biomassa dalam jumlah besar.

Besarnya potensi bioenergi yang dimiliki Indonesia tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan energi, namun juga mempunyai kesempatan yang besar dalam memberikan kontribusi terhadap penyediaan energi bersih, bukan hanya untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga kepada masyarakat dunia.

Sayangnya, meski memiliki potensi yang cukup besar, pemanfaatan bioenergi di Indonesia masih belum maksimal, yakni baru mencapai sekitar 1.618. Jika dihitung dalam persentase, artinya pemanfaatan bioenergi baru 3,25 persen. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM untuk mamasukkan bioenergi sebagai salah satu agenda dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan di Indonesia. Hal tersebut pun sudah dibuktikan, di mana sejak akhir 2008 lalu Kementerian ESDM telah memberlakukan kewajiban pemanfaatan biodiesel dan bioethanol secara bertahap terutama pada sektor transportasi darat.

Semoga dengan besarnya potensi bioenergi yang dimiliki membuat Indonesia semakin memiliki banyak opsi dalam menghadirkan energi alternatif untuk masa depan. Selain itu, adanya pemanfaatan bioenergi ini tentu mengubah pandangan masyarakat Indonesia bahwa limbah di balik segala dampak negatif yang dimilikinya justru menyimpan manfaat yang cukup besar jika dimanfaatkan secara optimal.

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


Sumber:
http://beritadaerah.co.id/2016/08/31/potensi-bioenergi-di-indonesia-luar-biasa-bisa-mencapai-49-810-mw/
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar