Limbah Air, Masalah atau Manfaat

Leave a Comment
Infografis: Mujahid Alawy (http://bit.ly/1M5jEGI)
Indonesia mestinya bersyukur karena dikaruniai sumber daya air yang berlimpah, dengan memiliki 6 persen potensi air dunia atau 21 persen potensi air di Asia Pasifik. Namun, melimpahnya sumber daya air di Indonesia, belum menjamin jumlah ketersedian air bersih. Ironisnya, di negara yang memiliki sumber daya air yang melimpah ini justru dari tahun ke tahun terus mengalami krisis air bersih, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut terjadi karena adanya ekploitasi air yang tak terkendali serta maraknya pencemaran menjadi penyebab yang paling menonjol. Padahal, melimpahnya sumber daya air di Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai salah satu energi alternatif.

Limbah industri dan limbah rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik membuat sumber-sumber air tidak dapat digunakan secara maksimal. Tak dapat dipungkiri, Potensi industri telah memberikan sumbangan bagi perekonomian Indonesia melalui barang produk dan jasa yang dihasilkan, namun di sisi lain pertumbuhan industri telah menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius. Memang upaya mengatasi persoalan limbah industri ada, namun yang dilakukan sejauh ini baru sebatas melakukan pengelolaan air limbah industrinya melalui perencanaan proses produksi yang efisien sehingga mampu meminimalkan limbah buangan industri dan upaya pengendalian pencemaran air limbah industrinya melalui penerapan installasi pengolahan air limbah. Belum sampai pada tahap bagaimana memanfaatkan limbah industri dapat dimanfaatkan secara ortimal, salah satunya menjadi energi alternatif.

Sebuah artikel yang diterbitkan di Scientific Report pernah merincikan hasil temuan mereka yang menangkap energi dari limbah yang ada, sehingga berpotensi membuat fasilitas pengolahan lebih hemat energi. Adalah Xue Yang Feng dan Jason He, dua peneliti yang berhasil menelusuri bakteri hingga keduanya menemukan hubungan kerja antara dua substrat tertentu menghasilkan lebih banyak energi daripada dilakukan secara terpisah. Penemuan tersebut juga membantu mengungkap misteri mengenai begaimana bakteri yang aktif secara elektrokimia menciptakan energi. 

Selain itu, dengan menelusuri bakteri tersebut, menjadi bagian utama untuk mulai menghasilkan listrik secara berkelanjutan. Hal ini juga merupakan langkah menuju tren yang berkembang untuk membuat pusat-pusat pengolahan air limbah mandiri. Bayangkan jika hasil dari penemuan ini dapat diterapkan di Indonesia, tentunya dapat mengatasi persoalan limbah industri yang selama ini terjadi. Perlu diketahui, persoalan limbah industri selalu menghadirkan perbedaan pendapat yang belum mencapai pangkal ujungnya.

Bagi Industri yang  terbiasa dengan memaksimalkan profit dan mengabaikan usaha pengelolaan limbah agaknya bertentangan dengan akal sehat mereka, karena mereka beranggapan bahwa menerapkan instalasi pengolahan air limbah berarti harus mengeluarkan biaya pembangunan dan biaya operasional yang mahal. Di pihak lain timbul ketidakpercayaan masyarakat bahwa industri akan dan mampu melakukan pengelolaan limbah dengan sukarela mengingat banyaknya perusahaan industri yang dibangun di sepanjang aliran sungai, dan membuang air limbahnya tanpa pengolahan.

Sekali lagi, jika Indonesia bisa memanfaatkan hasil penemuan yang dilakukan Xue Yang Feng dan Jason He ini, sedikit banyak dapat mengatasi persoalan yang selama ini terjadi. Pabrik industri dapat memanfaatkan metana dari padatan dalam limbah, sehingga memungkinkan mereka menghasikan energi secara mandiri. Selain itu, tentunya dalam jangka panjang, ini akan menjadi alternatif atas persoalan energi yang ada di Indonesia.

Sumber:


Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar