FSRU Lampung Dukung Megaproyek Listrik Presiden Jokowi

Leave a Comment
Sumber foto: http://bit.ly/23gcZxa
Guna mendukung megaproyek listrik 35.000 megawatt (Mw) yang digagas Presiden Joko Widodo, PT PerusahaanGas Negara Tbk (PGN) menyiapkan infrastruktur gas bumi yakni fasilitas kilang gas terapung (Floating Storage and RegasificationUnit/FSRU) Lampung. Fasilitas terapung penyimpanan dan regasifikasi ini untuk menyalurkan gas bumi bagi kebutuhan pembangkit listrik di wilayah barat dan tengah Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup mengungkapkan bahwa FSRULampung ini tidak hanya digunakan untuk memasok kebutuhan gas bumi bagi pelanggan industri, komersial, UKM, dan rumah tangga, melainkan juga untuk mendukung sektor kelistrikan. Hal ini sejalan dengan megaproyek listrik 35.000 Mw yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, terutama untuk yang berada di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.

Heri juga menjelaskan, ada sekitar 13.432 Mw dari 35.000 Mw megaproyek pembangkit listrik yang akan menggunakan bahan bakar gas. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) itu antara lain PLTGU Jawa 1 kapasitas 1.600 Mw, PLTGU Jawa-Bali 3 Peaker 500 Mw, PLTGU Muara Karang (peaker) 500 Mw, PLTGU Jawa 2 (Tanjung Priok) 800 Mw, dan PLTMG Belitung V 30 Mw. Selain itu, PLTMG Bangka Peaker 100 Mw, PLTMG Tanjung Pinang II 30 Mw, PLTMG Bengkalis 18 Mw, PLMG MPP Kaltim 30 Mw, serta PLTGU Sulsel Peaker 450 Mw.

Dengan kapasitas pembangkit sebesar itu, maka gas yang dibutuhkan sekitar 1.009 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara itu, FSRU Lampung tahun ini akan menyalurkan 1,1 juta meter kubik atau setara delapan kargo gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Gas ini berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua, dan akan disalurkan secara bertahap mulai April nanti hingga akhir tahun ini.

Sekadar informasi, FSRU Lampung adalah sebuah terminal terapung yang di dalamnya dilengkapi fasilitas penampungan LNG dan mengubah LNG menjadi gas (regasifikasi). Jadi, LNG itu sebelum disalurkan akan melalui proses regasifikasi di FSRU Lampung. Dari sana, gas tersebut mengalir melalui pipa bawah laut menuju ke stasiun penerima di Labuhan Maringgai yang terhubung dengan pipa South Sumatera West Java (SSWJ). Dengan begitu, gas tersebut dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.

FSRULampung sendiri diresmikan pada 7 April 2014 lalu ini memiliki dimensi LOA 294 meter, luas 66 meter, dan kedalaman 26 meter. Selanjutnya untuk berat FSRU Lampung di dalam air laut adalah 81.900 ton dengan memiliki kapasitas penampung LNG 170.000 meter kubik dan kemampuan regasifikasi 240 MMSCFD (juta kaki kubik per hari). FSRU Lampung terletak di lepas pantai, yang berjarak sekitar 21 Km dari Labuhan Maringgai, Lampung. Keberadaan FSRU Lampung menurut Heri sangat mendukung pemanfaatan sumber gas di luar wilayah Indonesia bagian Barat untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan gas bagi Sumatera bagian selatan dan Jawa bagian barat. Apalagi produksi minyak dan gas bumi di Indonesia bagian barat saat ini cenderung menurun, sehingga perlu pasokan dari luar dari. Hal itu tentu butuh regasifikasi.

Sumber:
http://katadata.co.id/berita/2016/03/29/fsru-lampung-siap-dukung-mega-proyek-listrik-jokowi#sthash.oMSTU3Km.RvejIUDO.dpbs



Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar